Disbunnak Batola Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Memenuhi Kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal
Kadisbunnak Batola H Suwartono Susanto SP MS (nomor 2 dari kiri) saat turun langsung melakukan monitoring ke kandang ternak sapi bersama Kabid Keswan dan Kabid Produksi Hewan.(ist)
BATOLA, detikposkalimantan.com – Guna memastikan daging kurban memenuhi kriteria Aman,Sehat, Utuh dan Halal (ASUH), Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Batola gencar melakukan monitoring ketersediaan hewan ternak dan kesehatan hewan kurban di wilayahnya.
“Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445.H/2024 ini kami membentuk tim untuk pemantauan dan pemeriksaan hewan kurban, dan membuat surat edaran terkait tempat pemotongan hewan,” ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Batola, H Suwartono Susanto SP MS saat di konfirmasi Kamis (13)6/2024).
Kadisbunnak juga membeberkan, bahwa untuk kebutuhan hewan kurban yang ada di 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Batola berjumlah, sapi 955 ekor, kerbau 18 ekor, kambing 105 ekor.
Sementara untuk ketersediaan hewan kurban secara keseluruhan, sapi 2415 ekor, kerbau 71 ekor, kambing 43 ekor.“Dengan jumlah ketersediaan tersebut, maka kelebihan hewan kurban akan distribusikan ke wilayah Kalsel dan Kalimantan Tengah (Kalteng) sesuai permintaan,” bebernya.
Suwartono menyampaikan, adapun upaya – upaya yang sudah kami lakukan, yaitu monitoring ketersediaan jumlah sapi potong, melaksanakan penandaan atau identifikasi untuk sapi-sapi yang baru datang dari luar daerah, namun belum memiliki ear tag identik Peternak dan Kesehatan Hewan (PKH).
Kemudian melaksanakan koordinasi dengan pelaku usaha / distributor maupun paguyuban peternak sapi penggemukan untuk menjamin persaingan usaha yang wajar.
Selain itu, terkait dengan kesehatan hewan dan masyarakat veteriner, yaitu pemeriksaan kesehatan hewan rutin terhadap ternak yang masuk ke wilayah Kabupaten Batola, khususnya untuk persiapan kurban, pemeriksaan fisik sebelum dan sesudah pemotongan kurban (post mortem dan ante mortem).
“Kami dapat memastikan, bahwa daging kurban memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH),” pungkasnya.(dpk)